6 September 2012

Jangan Membenarkan Hidupku dengan Standart Hidupmu

Publishing soon!

No Condition in Hate

Banyak orang bilang untuk mencintai sesuatu atau seseorang terkadang tidak diperlukan alasan. "There is no condition in love." Bagaimana dengan membenci?

Seseorang diperbolehkan untuk mencintai sesuatu atau seseorang tanpa alasan. Jadi, bolehkah membenci sesuatu atau seseorang tanpa alasan pula? Jadi tak payah menjelaskan panjang lebar kenapa tidak menyukai barang atau orang itu.

Jika seseorang yang dibenci bertanya, "Kenapa kau membenci aku?" Jawab saja, "Haruskah ada alasan untuk membencimu? Sama halnya mencintai sesuatu atau seseorang tanpa alasan. Aku membencimu tanpa alasan. Yang aku tahu, AKU HANYA TIDAK SUKA."

'Mati' Terhormat

Terkadang 'harga diri' dan 'idealisme' sering membuat seseorang tidak menang dan menyerah. Yes it absolutely is. Namun kalah dengan cara 'terhormat'.

Banyak orang berkata kepadaku, "Bodoh sekali kau! Kau punya kelemahan mereka ditanganmu, tapi kau diamkan. Dan kini kau mati dengan konyol." Jadi lebih bodoh siapa? Memenangkan sesuatu dengan cara curang atau aku, the loser who try to reach it in a fair play?

And many dogmatists also sermonize, "Oh, come on girl. Do not live your life too wise. You ain't an angel. You know what? I'm sick when you behave as an angel on this devilish earth."

Well, I feel... I'm feeling good when I die as an angel. Yet, it is a shame when I survive as an evil.
So be it. Paling lama tiga hari, dan semuanya akan lupa kekalahan itu.
Jatuh? Get up! Fight back!

Die as a man of honor and get loud applause.