23 Oktober 2014

Kalibiru dan Waduk Sremo Kulon Progo

Akhirnya, balik ke Klaten lagi setelah beberapa bulan di Pandaan, Jawa Timur. Sudah beberapa hari bolak-balik Klaten-Jogja membahas project kecil saya bersama beberapa teman, tapi banyak main-nya sih. Sering pulang malam, tak jarang juga stay over di kontrakan temen. Pagi itu, 19 September 2014, mentari menyapa, saatnya buka mata. Dua anak manusia, saya dan teman saya, yang punya pemikiran yang sama “Mbolang” alias “It’s an advanture time”. Sebagai bentuk hadiah untuk diri sendiri, mengapa tidak? Tapi kemana? Terpikir satu photo keren temen yang di upload di salah satu media sosial dengan gaya bergelantungan diatas ketinggian yang ga ketulungan dan tertulis nama Kalibiru. Tanpa pikir panjang dan memutuskan “trabas!”.

We have no idea where Kalibiru is? And what water is that as the background of the picture? Berbekal googling search, googling map, dan GPS, kami berangkat. Saya ketik Kalibiru di pencarian google map di hand-phone saya, dan disana sudah ada pilihan paling atas “Wisata Alam Hutan Kemasyarakatan Kalibiru”. Sepertinya tempat ini memang baru menjadi incaran. Tak sabar rasanya. Teman-teman satu kontrakan dari Kangean yang tadinya akan berangkat ke candi Prambanan pun menunda rencana sebelumnya dan ikut bergabung bersama kami.

Teman saya, Vivi dan saya

Arah ke Kalibiru dari Yogyakarta

Akirnya kami bertujuh berangkat dari kontrakan kami, Condong Catur Yogyakarta ke Kalibiru Kulonprogo. Kami mengambil arah Ringroad Utara, bukan arah tengah kota yang sebenarnya lebih dekat karena kami menghindari aktifitas lalu lintas yang kemungkinan lebih padat.  Berikut jalur yang kami lalui:

Jalan Affandi (Gejayan) – Ring Road Utara – Jalan Wates/Purworejo – Terminal Wates ke kanan – Pertigaan pertama setelah mini market WS ke kiri – Setelah palang kereta api ke kiri – Ikuti jalur beraspal – Pertigaan belok kiri (Penunjuk arah ke Waduk Sremo) – Pertigaan tugu kecil ke kanan (bukan ke kiri kearah waduk Sremo) – Setelah jembatah belok kiri turunan (Penunjuk arah warna biru tidak terlalu besar ke Kalibiru) – ikuti penunjuk arah ke Kalibiru di  jalur aspal kecil tersebut  - Kalibiru

Tampilan Google Map ke Kalibiru
Selain melalui jalan tengah kota Yogyakarta dan Ringroad Utara, kamu bisa juga bisa ambil jalan Ringroad Selatan, terutama kamu yang dari arah Gunung kidul, Bantul, Kasihan, dan Banguntapan.

Medan Jalan ke Kalibiru

Medan jalan dari Yogyakarta ke Kalibiru tidak begitu berat. Malah bisa dibilang mulus-mulus saja. Hanya saja nanti kalau sudah mendekati area wisata, yaitu sehabis jembatan belok ke kiri dan ada turunan (setelah penunjuk jalan Kalibiru) medan mulai naik turun. Disarankan pengemudi yang sudah mahir yang menyetir. Tanjakan lumayan tinggi, dan turunan lumayan curam khusunya arah balik atau ke arah waduk sremonya. Tidak begitu panjang medan krusialnya sih, tapi rem harus bener-bener cakram. Safety first berohh!

Harga Tiket Masuk Wisata Kalibiru

Karena wisata Kalibiru masih dikelola secara swadaya dan swakarya oleh kelompok masyarakat setempat, HTM wisata Kalibiru masih tergolong murah, hanya Rp. 3.000,- saja. HTM segitu bukan murah lagi namanya, tetapi murah banget kalau dibandingin dengan pemandangan yang disuguhkan. Wow, itu benar-benar luar biasa. Untuk wahana flying fox dan jembatan gantung di hargai Rp. 25.000,-. Sedangkan untuk naik ke papan kayu diatas pohon saja yang menjadi spot favorite untuk ambil photo dengan background waduk Sremo cukup merogoh gocek Rp. 10.000,-. Oh iya satu lagi, sisain duit buat parkir Rp.2.000,­-.

Dibalik Spot Favorite Kalibiru

Spot yang diburu para travellers di Kalibiru pasti papan kayu yang dipasang diatas ketinggian yang luar biasa (dilihat dari photo-photo travellers) dengan background air waduk Sremo. Kalau dilihat dari picture-nya sih seolah-olah si traveler ini bener-bener di atas puncak salah satu pohon tertinggi di area itu. Sebelum kesana saya juga bayangin kalau untuk menaiki rumah pohon terbuka itu pasti butuh ratusan anak tangga kayu. Bener-bener tinggi gila. Karena memang background dibawah-nya langsung dataran rendah hutan area waduk Sremo. Lagi-lagi saya ingatkan pikiran itu datang kalau hanya lihat photo-nya lho ya. Tetapi tahu ga sih, kalau bayangan diatas tadi salah (paling ga ekspetasi saya). Setelah kesana,  ga ada yang namanya ratusan anak tangga, yang ada hanya 20-an anak tangga untuk mencapai papan kayu itu. Terus kenapa bisa kesan-nya seolah-olah tinggi begitu? Tentu saja bisa, karena memang wisata Kalibiru ini diatas perbukitan yang menghadap view waduk Sremo. Jadi sebenarnya pohon yang menjadi spot photo favorite itu ada di bibir jurang dari bukit Kalibiru. Untuk spot pengambil photonya ada di tanah bukit yang sedikit lebih tinggi lagi.

Spot Favorite Kalibiru
Well, it wasn’t like what I expected. But, I guarantee you. Kamu ga bakal kehilangan yang namanya fun. Yakin deh, adrenalin otomatis muncak pas ongkang-ongkang di atas pohon, apalagi pas angin lewat seliweran. Haha, beruntung banget kamu, copot copot dech tu jantung. Digoyang mang!! Pohon ke kanan kiri ditiup angin. Jangan lupan cobain yang bediri dipojok papan kayu, lepas kedua tangan, jatuhin badan ke arah jurang, biarin tali pengaman yang peganging badan kamu. Dan itu rasanya bener-bener Aaarrgggghhh. Banyak lho yang nyerah ga berani dan mending turun. Ada juga yang kaku badan-nya karena setengah hati nglepasin badan. Dan ga jarang para travellers tersebut cowok. Ops!!! Ya siap-siap saja diteriaki Huuuuuuu!!! Hehe.

Oh ya, kunjungan kali ini wahana flying fox sama hanging bridge nya pas tutup. Karena ada acara desa katanya. Sayang!

Lumayan deg-deg'an nich, mulut komat-kamit baca do'a
Pondok Penginapan Kalibiru

Di kawasan wisata alam Kalibiru disediakan beberapa pondok untuk menginap yang disewakan. Tetapi fasilitas yang disediakan hanya kamar mandi dan tikar saja. Untuk alas tidur yang nyaman, bantal, dan yang lain sebagainya silahkan bawa sendiri ya. Kata pengelola, biasanya pendok penginapan ramai kalau pas tahun baru.

Waduk Sremo

Kamu yang habis dari Kalibiru, sayang banget kalau kamu langsung balik gitu saja. Ga penasaran sama yang jadi background photo kamu? A.k.a waduk Sremo? Kamu yang habis dari Kalibiru bisa langsung ke waduk Sremo dengan cara turun lansung, yaitu ke arah kiri dari parkiran motor. Jalan-nya gampang ikuti jalan aspal saja. Sedikit turun nanti sudah ada penunjuk-nya. Yang saya suka dari waduk ini, ga ada sama sekali yang nama-nya tambak ikan. Jadi waduk terlihat bersih. Tapi sayangnya kapal-kapal yang disediakan untuk wisatawan hanya berlabuh diam di bibir beton waduk. Sepi tak berpenumpang. Dermaga waduk pun hanya didiami beberapa petugas. Entah karena bukan hari sabtu minggu (kami kesana hari jum’at) atau memang waduk Sremo sudah tak seramai masa jaya-nya dulu. Kenapa saya bisa bilang masa jayanya, terlihat dari banyaknya warung yang sudah tutup dan luasnya lahan parkir yang disediakan. Semoga wisata air waduk Sremo bisa dihidupkan kembali. Fingers crossed.

That’s it my exploration in Kalibiru Kulon Progo. Pesan untuk kali ini: Ayo keluar! Lihat dunia! Banyak kejutan disana!
   

3 komentar:

  1. Viewnya keren, kali biru udah jadi wisata kalibiru jd favorit karena efek social media . :D salam kenal mbak

    BalasHapus
  2. Wisata Alam Kalibiru memang tempat yang keren untuk didatangi. kapan - kapan pengen lah ke sini lagi. :)

    BalasHapus